Rabu, 27 Juni 2012

Kunci syurga yang terbuang


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Bila semua ibadah kita seperti shalat, puasa, sedekah, dan haji, berjalan bagus, maka kelak di akhirat akan diberikan semacam tiket atau kunci untuk masuk Syurga.

Ketika banyak orang masuk Syurga, ternyata kita tidak dapat memasukinya, padahal kita sudah mempunyai tiket untuk memasukinya.

♥ Apakah sebabnya? Padahal, amal kebaikan yang telah kita kumpulkan, bila dihitung jumlahnya sangat banyak.
Namun, kenapa bukan Syurga yang kita dapatkan, dan sebaliknya malah neraka yang menjadi tempat kita..??
Itu-lah kunci Syurga yang terbuang.

Dari Jubair bin Muth'im radhiyallahu 'anhu, Dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wassallam bahwa beliau bersabda;
“Tidak akan masuk syurga orang yang memutuskan hubungan kekeluargaan.”
(HR. Shahih Imam Muslim No. 4636)

Karena itu, walaupun amal kebaikannya banyak, jika memutuskan hubungan silaturahim dengan sesama Muslim, dia akan ditempatkan di dalam neraka.

♥ Mengapa demikian??
Karena manusia punya penyakit hati atau sok.

Dalam hadist yang diriwayatkan Imam Ali Ridla dikatakan bahwa ketika sedang berkumpul dalam suatu majelis bersama murid-muridnya (hawariyyun), Nabi Isa 'alaihissallanm
menceritakan kelebihan yang diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala padanya.
Seperti menyembuhkan penyakit kusta dan menghidupkan orang mati dengan izin Allah.

Namun demikian, kata Nabi Isa 'alaihissallam, ada satu jenis penyakit yang ia tak mampu menyembuhkannya.
Murid-muridnya bertanya jenis penyakit tersebut.
Nabi Isa menjawab, penyakit itu adalah penyakit hati (sok).

Nabi Isa 'alaihissallam menjelaskan, penyakit sok memiliki ciri khas, yaitu merasa lebih dari yang lain.
Merasa lebih cantik, ganteng, hebat, kaya, kuasa, dan benar.
Selain itu, orang yang sok itu juga suka membantah (ngeyel), dan ngotot (tak mau kalah).

Imam Al-Ghazalie mengategorikan orang tersebut sebagai “Laa Yadri wa Laa Yadri 'Annahu Laa Yadri”
(orang bodoh tidak menyadari bahwa dirinya bodoh).
Inilah orang bodoh yang merasa pintar.
Dia tidak menyadari bahwa sesungguhnya dirinya bodoh, namun ia tidak mau belajar agar menjadi lebih pintar.

Jika manusia sudah mengidap penyakit sok ini, dia tidak akan pernah menyadari kesalahannya.
Ia selalu merasa benar, padahal nyata-nyata salah dan ia tidak mau meminta maaf atas kesalahannya.

Jika masing-masing pihak merasa paling benar, maka akan mulai terputuslah tali silaturahim, dan ia tidak berhak mendapatkan surga kendati sudah memiliki kuncinya.
“Laa yadkhulu al-Jannata Qaththi'un al-Rahim.”
(Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan silaturahim).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
“Sejelek-jelaknya makhluk (binatang) di sisi Allah adalah mereka yang pekak dan tuli (sok), yang tidak mengerti apa pun.”
(QS. Al-Anfal [8]: 22).

Wa Allahu A'lam Bishshawab..!

_____
Ya Allah,jadikanlah kami menjadi hamba yang bersukur atas segala Rizki yang kau beri,dan mudahkanlah rizki kami ya Allah.
*Aamiin*

Tidak ada komentar: