Sabtu, 01 Agustus 2015

Pena kecil

...
Aku tidak mencari yang sempurna.
Aku mencari seseorang juga mencari aku untuk teman hidupnya.
Aku tidak mencari yang terhebat.
Aku mencari seseorang di mana ketika menemukanku, ia tak lagi mencari yang lainnya.
.
Tidak ada manusia yang tercipta dengan sempurna.
Kelebihan kekurangan memang telah menjadi satu dalam perangainya.
Hakikatnya, mencintai dan dicintai itu ialah permintaan Tuhan untuk dua hati saling mengisi, untuk saling memahami, dan saling melengkapi.
Sebab kesempurnaan, tak ada satu pun manusia yang memiliki.
.
Kebahagiaan pun tidak harus selalu diukur dengan kemewahan.
Atau dengan segala yang bernilai mahal.
Bahagia itu cukup sederhana.
Kau menerima cinta, lengkap dengan segala lebih dan kurangnya.
Jangan sekali pun meminta kesempurnaan.
Sebab manusia tidak akan mampu memberikan.
Berusalah menjadi seseorang yang baik.
Jika kau ingin mendapat yang seseorang yang terbaik.
.
Jodoh itu Tuhan yang mengaturkan.
Tugasku hanyalah menunggu, memperbaiki diri agar bersamanya aku dipantaskan.
Dan Tuhan tak lagi harus meragukan.

Pena kecil

...
Hei kau..
Bagaimana rasanya dicintai?
Menyenangkan bukan?
Kau selalu ada dalam setiap doa.. selalu ada dalam fikiran, selalu ada. Selalu ada.. dan selalu..
.
Coba tanyakan aku..
.
Bagaimana rasanya mencintai?? Rasanya seperti dua nyawa dalam satu tubuh.. satu sama lain saling menghidupkan..
.
Hanya dengan mengingat namamu aku bisa menjalani hari..
.
Cukup dengan mendengar namamu aku bisa berjalan.. Cukup dengan  doa tanpa harus kau tau aku bisa merasa dekat dengan mu..
.
Aku adalah jeda dalam nafasmu. Dan dia adalah nafas dalam setiap helaan mu.. .
.
Aku tau itu.. Mencintai bayang.. Akan hilang kala gelap juga jauh jika di kejar. .
.
Bagaimana rasanya dicintai?
Menyenangkan bukan?
Kau bisa dengan mudah berlari namun aku yg kelelahan.. .
.
Tak mengapa. Karna cukup mencintaimu dalam diam aku kuat.. .
Meski suatu saat nanti aku masih menjadi jeda dalam nafasmu.. Aku berterimakasih.
Karna kau terus menjadi nafas dalam hidupku.

Penaku

....
Aku tidak memiliki banyak kelebihan yang bisa kubanggakan.
Maaf, jika aku masih memiliki banyak kekurangan.
Hari demi hari kugunakan untuk memperbaiki diri.
Agar kelak, Tuhan tak ragu menitipkanmu kepadaku.

Kekasih, selamanya Ibumu akan menjadi perempuanmu nomor satu.
Pun sama seperti Ayahku, akan selamanya menjadi laki-lakiku nomor satu.
Namun kau pasti mengerti, laki-laki kedua yang akan kucintai dengan baik adalah dirimu.

Perihal siapa yang menjadi juara mencintai dan mendoakanmu ialah tetap Ibumu.
Dan aku ingin menjadi urutan kedua setelahnya.
Semoga kau tak keberatan jika aku melakukannya.

Sungguh, aku ingin mencintaimu sesempurna yang Ibumu lakukan.
Membasuhmu dengan doa-doa ketulusan.
Dan menemanimu di segala keadaan.

Semoga, semoga Tuhan memberi jalan untuk segala yang kupintakan.
Untukmu, laki-lakiku.